Sebagian besar kalangan netters yang juga senang menonton film dan mendownload “software bajakan” pasti pernah mendengar kata ini: torrent (di samping IndoWebster tentunya). Sebenernya apa sih torrent itu? Kenapa torrent itu harus ada padahal sudah ada IndoWebster, RapidShare atau Megaupload yang bisa kita pakai untuk mengupload file-file?
Torrent, yang secara resmi disebut sebagai protokol BitTorrent adalah protokol peer-to-peer (P2P) atau pertukaran data secara online dari satu komputer ke komputer lain secara langsung. Torrent ini sendiri mulai dikembangkan dan menjadi populer sejak tahun 2001. Katanya saat ini lebih dari 10% bandwidth yang terpakai dalam jaringan internet merupakan bandwidth untuk torrent.
Sistem torrent ini cukup unik karena data yang ditukar dibagi-bagi sehingga bandwidth yang digunakan lebih kecil daripada bandwidth ketika mendownload secara langsung dari satu server. Bila terdapat suatu file dengan besar 1GB yang diletakkan pada satu server, maka ketika terdapat 100 orang yang mendownload file tersebut, otomatis server harus mengeluarkan 100 GB bandwidth untuk dapat berhasil mengirimkan data ke semua orang itu. Dengan jaringan torrent, file akan dipecah menjadi beberapa piece (jamak: pieces) dan setiap orang yang memiliki piece tersebut dapat bertindak sebagai “server” sehingga beban untuk mengirimkan data itu terbagi rata antara satu “server” dengan “server” lainnya.
Pihak yang memiliki sebagian piece disebut sebagai peer. Peer (jamaknya: peers) ini pada dasarnya mendownload / mengambil pieces yang belum dimiliki dari peers lain, serta mengupload / mengirim pieces yang sudah dimiliki di komputernya kepada peers lain yang membutuhkan. Setiap peer terkoneksi dengan banyak peer lainnya untuk satu file torrent disebut sebagai swarm.
Bila peer telah memiliki pieces secara lengkap atau 100%, maka peer itu akan berubah fungsi menjadi seed / seeder (jamak: seeds / seeders). Seeds hanya bertugas mengupload pieces yang diminta oleh peers lainnya. Seeds merupakan tulang punggung dari jaringan torrrent karena seeds memiliki pieces yang lengkap. Menjadi seeder merupakan pilihan, di mana seorang peer yang sudah selesai mengumpulkan semua pieces dapat memilih untuk menutup jaringannya sehingga dia tidak perlu lagi mengupload data kepada orang lain. Oleh sebab itu terdapat kemungkinan sebuah jaringan torrent menjadi mati karena tidak ada orang yang mau menjadi seeds.
Satu istilah lagi adalah leecher (jamak: leechers) merupakan istilah yang sama dengan peers. Akan tetapi karena istilahnya tersebut, leecher lebih dianggap sebagai peer yang mendownload suatu file torrent tanpa memerhatikan apakah peer tersebut mengupload lagi atau tidak.
Karena prinsip torrent adalah berbagi suatu file dari satu peer ke peer lain, maka proses ini tergantung dari bandwidth tiap peer. Bisa saja terjadi bahwa kecepatan download yang didapatkan oleh suatu peer sangat rendah padahal jumlah peers dan seeds dalam swarm sangat banyak, umumnya dikarenakan peers dan seeds memiliki koneksi upload yang rendah. Sebaliknya mungkin saja terjadi lebih banyak leechers dibandingkan dengan seeders, akan tetapi bila kecepatan upload seeders lebih tinggi, maka file yang ditransfer akan lebih cepat selesai.
Berkembangnya jaringan torrent di dunia internet menjadi masalah tersendiri bagi kalangan yang memiliki suatu hak cipta, misalnya studio film atau software company yang membuat suatu software karena banyaknya pembajakan dilakukan lewat jaringan ini.
Untuk dapat menggunakan jaringan torrent ini, kita harus menggunakan software BitTorrent client. Beberapa BitTorrent client yang populer digunakan adalah μTorrent, BitTorrent dan Azureus. Selain itu browser Opera dan Gnutella client (protokol lain lagi dalam file sharing) seperti LimeWire dapat juga bertindak sebagai BitTorrent client dengan fungsi terbatas.
Untuk lebih mengetahui lebih banyak mengenai torrent, Anda bisa membaca:
- Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/BitTorrent_(protocol)
- BitTorrent.org: http://www.bittorrent.org/beps/bep_0003.html