Quantcast
Channel: Etersoul Journey » software
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6

Tiga hari bersama Ubuntu

$
0
0

Tidak terasa sudah lama ga menulis blog karena alasan yang bermacam-macam. Di antaranya lagi males, lagi sibuk karena ada proyek, lagi sibuk karena ada tugas kuliah, dan sekarang ada lagi satu alasan tambahan: lagi nyoba Ubuntu dan ngutak-ngatik.

Yuhuu…! Ubuntu. Pernah dengar? Bagi yang belum pernah dengar, Ubuntu itu merupakan salah satu distro atau varian Linux yang paling banyak digunakan belakangan karena user-friendly bagi sebagian orang. Di samping Ubuntu sebenarnya masih banyak distro lain yang dikembangkan secara lokal seperti BlankOn dan IGOS maupun dikembangkan oleh komunitas internasional seperti openSuSe, Mandrake, RedHate, Knoppix dan sebagainya.

Ubuntu yang belakangan aku coba adalah Ubuntu 8.04 Hardy Heron. Pertama-tama memang agak sulit untuk mengoperasikan sistem operasi ini berhubung aku sudah terlalu terbiasa dan “dimanja” oleh Windows. Berawal dari mencoba menginstall Ubuntu ini pada partisi yang memang sudah aku siapkan sejak aku pertama kali membeli laptop, karena rencananya dulu mau di-install Ubuntu 7.10 Gutsy Gibbon  walaupun akhirnya ga jadi karena error. Proses installasi berlangsung lancar menggunakan untuk Hardy, dan lebih stabil dibandingkan Gutsy.

Kemudian masuk ke tahap berikutnya yaitu mengkonfigurasikan seluruhnya, dan masih seperti sebelumnya proses ini agak sulit karena memang belum terbiasa. Setelah 1 hari mencoba-coba, akhirnya sudah mulai terbiasa dengan tampilan baru ini.  Dan yang paling menyenangkan adalah menggunakan command line pada Ubuntu ini. Yap, menggunakan Linux memang akan banyak berkutat dengan command line mulai dari menginstall software baru atau pun melakukan hal-hal lainnya.

Tahap berikutnya pun masuk ke proses untuk mengubah tampilan Ubuntu menjadi lebih “wah”. Dan aku berhasil melakukannya dengan menggunakan Compiz-Fusion dan juga Emerald Theme Engine. Sekarang tampilan dan efek yang terdapat di Ubuntu yang aku jalankan pun ga kalah dengan efek Aero di Vista dan Mac OS X. Dan efek yang bisa didapatkan dari Ubuntu ini pun lebih banyak daripada efek yang selama ini terdapat di OS lainnya. ;) Dan tentu saja sebenarnya Compiz-Fusion ini tidak hanya bisa diinstall di Ubuntu, melainkan juga di distro Linux yang lain.

Satu hal yang belum berhasil aku lakukan di sini adalah melakukan kalibrasi warna layar. Pada dasarnya warna layar laptopku cenderung bersifat cool, yang artinya warna putih cenderung terlihat kebiruan. Sehingga hampir setiap kali browsing, aku merasa nuansanya terlalu “biru”. Walaupun warna ini cenderung soft dan dianggap menyejukkan mata, tapi mata ku justru lebih cepat lelah dibanding menggunakan warna yang agak warm atau normal. Kalau di Windows aku dengan mudah bisa melakukan perubahan terhadap warna layar melalui software driver yang disediakan oleh Intel, tetapi di Ubuntu ini aku masih terus berusaha mencari caranya.

Ah iya, bagi orang yang penasaran, coba aja menggunakan Ubuntu. Bukan hal yang sulit kok buat belajar Ubuntu, asalkan punya niat buat mencari bantuan di internet bila ada masalah karena memang itulah caranya hidup dalam dunia Linux yang open source dan community-based. ;) Dan jangan lupa juga buat menyiapkan mental kalau menemui kegagalan.

Tiga hari ini baru menjadi awal bagiku untuk menggunakan Ubuntu, dan ke depannya mungkin (dan semoga) aku akan lebih sering lagi menggunakannya. ;)

Go Ubuntu Go!!!


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6

Trending Articles